Potensi kemenangan Donald Trump di pilpres 2024 bisa berimplikasi signifikan dan jauh terhadap aspek geopolitik dan market finansial. Dari masa jabatan sebelumnya dan posisi politis saat ini, beberapa area kunci yang mungkin terdampak:
Implikasi Geopolitik
Hubungan AS-Tiongkok
- Perdagangan dan Tarif: Masa jabatan pertama Trump ditandai dengan kebijakan dagang yang agresif, termasuk mengenakan tarif untuk barang produksi Tiongkok. Dengan kembali menjabat bisa mengakibatkan ketegangan dagang dimulai lagi atau dieskalasi, memengaruhi rantai suplai global dan dinamika dagang.
- Teknologi dan Keamanan: Kendali yang lebih ketat ke perusahaan teknologi Tiongkok dan investasi Tiongkok di sektor teknologi AS yang semakin diawasi bisa jadi akan diberlakukan kembali atau semakin diintensifkan.
Hubungan NATO dan Transatlantik
- Pendanaan dan Komitmen: Trump sebelumnya mengkritik para sekutu NATO yang tidak memenuhi komitmen pengeluaran untuk sektor pertahanan. Kembalinya Trump bisa menekan sekutu Eropa lagi, berpotensi membuat aliansi menegang.
- Pergeseran Strategis: Pendekatan lebih transaksional terhadap aliansi mungkin mengurangi keterlibatan AS dalam hal keamanan Eropa, memaksa Eropa mempertimbangkan ulang strategi pertahanannya.
Kebijakan Timur Tengah
- Iran dan JCPOA: Pemerintahan Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan mengenakan sanksi. Pada masa jabatan kedua, sikap garis keras terhadap Iran mungkin akan berlanjut, berdampak pada stabilitas regional dan pasar minyak.
- Hubungan Israel-Arab: Kebijakan Trump mendukung hubungan lebih kuat antara Israel dan beberapa negara Arab, melewatkan masalah Palestina. Masa jabatan kedua dapat memperkuat aliansi ini lebih jauh, sementara itu mengesampingkan perundingan Palestina.
Rusia dan Eropa Timur
- Sanksi dan Diplomasi: Hubungan Trump dengan Rusia sangat kontroversial. Kembalinya Trump mungkin akan membuat sanksi dievaluasi ulang dan sikap terhadap Rusia mungkin lebih akomodatif, yang akan berdampak pada dinamika di Eropa Timur dan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
- Politik Energi: Kebijakan Trump bisa jadi akan menguntungkan lagi untuk produksi bahan bakar fosil, memengaruhi keamanan energi Eropa, terutama sanksi lebih lemah terhadap ekspor energi Rusia.
Perubahan Iklim dan Kebijakan Lingkungan
- Kesepakatan Paris: Trump sebelumnya mengeluarkan AS dari Paris Agreement (Kesepakatan Paris). Kalau ia menjabat kedua kalinya mungkin mengurangi partisipasi AS dalam inisiatif iklim global, berdampak pada upaya iklim internasional.
- Kebijakan Energi: Lebih fokus pada bahan bakar fosil dibandingkan energi terbarukan bisa memengaruhi market energi global dan kebijakan iklim.
Implikasi ke Market Finansial
Regulatosi Lingkungan
- Deregulasi: Di masa jabatan Trump yang pertama muncul upaya deregulasi, terutama di sektor jasa keuangan dan energi. Market mungkin mengantisipasi kebijakan serupa, berpotensi mendongkrak sektor-sektor seperti perbankan, bahan bakar fosil, dan manufaktur.
- Kebijakan Perpajakan: Mungkin akan ada upaya baru untuk menurunkan pajak korporasi atau menyediakan insentif pajak bagi bagi, memengaruhi profit korporasi, dan keputusan investasi.
Kebijakan Dagang
- Tarif dan Kesepakatan Dagang: Posisi perdagangan yang agresif bisa mengakibatkan volatilitas market, terutama dengan Cina. Industri yang mengandalkan rantai suplai global mungkin menghadapi ketidakpastian dan biaya berpotensi akan meningkat.
- NAFTA/USMCA: Renegosiasi deal dagang Trump bisa berakibat kesepakatan yang ada akan diasesmen ulang terus-menerus, memengaruhi arus dagang Amerika Utara.
Infrastruktur dan Pengeluaran
- Stimulus dan Investasi: Usulan pengeluaran infrastruktur besar-besaran mungkin dihidupkan lagi, berpotens mendongkrak sektor-sektor yang terlibat dalam konstruksi,manufaktur, dan material.
- Kebijakan Fiskal: Peningkatan pegeluaran pemerintah tanpa adanya peningkatan pendapatan mungkin berakibat defisit fiskal lebih besar, memengaruhi market bond dan suku bunga.
Sentimen dan Volatilitas Market
- Ketidakpastian Investor: Gaya Trump yang tidak bisa diprediksi dan ada potensi pergeseran kebijakan, market finansial mungkin akan mengalami volatilitas lebih tinggi. Investor mungkin merespons risiko yang akan muncul dengan mencari aset safe-haven atau menyesuaikan portofolio.
- Kepercayaan Bisnis: Sebagian sektor mungkin melihat tingkat kepercayaan dan investasi meningkat, sementara sebagian yang lain mungkin menghadapi ketidakpastian, terutama yang terlibat dalam perdagangan internasional atau mengandalkan regulasi lingkungan yang stabil.
Market Mata Uang
- Dinamika Dollar: Potensi stimulus fiskal dan kebijakan perpajakan bisa memengaruhi nilai US dollar. Ketegangan dagang juga bisa berdampak ke market mata uang, terutama kalau tarif memengaruhi neraca dagang.
- Suku Bunga dan Inflasi: Tergantung pada kebijakan fiskal dan pertumbuhan ekonomi, mungkin akan muncul tekanan pada Federal Reserve mengenai penyesuaian suku bunga, yang berpengaruh pada biaya pinjaman dan valuasi mata uang.