Saran ini bersifat subjektif tetapi didasarkan pada pengalaman trader selama bertahun-tahun.
1. Selalu gunakan stop-loss
Jangan dengarkan trader yang menyarankan untuk tidak menggunakan stops, dengan mengacu pada fakta bahwa pasar “memburu” stops. Ya benar, tetapi stops diperlukan untuk mengendalikan risiko. Tempat meletakkan stops adalah pertanyaan lain. Namun, stops harus selalu digunakan. Secara statistik, para trader baik yang menggunakan stops ataupun yang keluar posisi dengan posisi baru ke arah yang berlawanan akan menghasilkan uang. Sedangkan trader yang tidak menggunakan stop loss sama seperti bermain lotre. Kalau Anda ingin menjadi trader yang sukses, pertama-tama, selalu gunakan stop-loss dan tetapkan batas rugi harian/mingguan maksimum, yang pada saat itu tercapai Anda harus menutup terminal. Ingatlah, jika Anda tidak menggunakan stops – Anda bukan trader, Anda menjadi penjudi dan cepat atau lambat, pasar akan menghukum Anda. Tidak ada hedge fund, perusahaan trading, atau investor besar akan memberi Anda uang untuk dikelola kalau Anda trade tanpa stops atau tidak melindungi diri dari risiko.
2. Kendalikan risiko
Kendalikan risiko Anda – pernyataan ini dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian (aksioma). Alasan utama sebagian besar trader merugi adalah melakukan trading berisiko tinggi. Masalah ini timbul karena keserakahan, tidak sabar, dan ekspektasi tinggi. Kebanyakan pemula ingin mendapat semuanya sekaligus agar cepat kaya. Namun, Anda tahu hal ini hanya mitos, bukan?
3. Kembangkan strategi trading Anda
Sebagian besar investor trading di pasar menggunakan intuisi, dan akibatnya, deposit mereka habis. Bagaimana cara untuk mengetahui Anda punya strategi atau tidak? Mudah sekali. Kalau Anda punya aturan yang spesifik (ketentuan pasar) untuk masuk, menjaga, dan keluar posisi, seperti halnya aturan manajemen risiko, dan semuanya tertulis di atas kertas – Anda punya strategi. Kalau tidak – Anda tidak punya sistem.
4. Jangan berganti-ganti dari satu strategi ke yang lain
Ini kesalahan yang sangat umum dilakukan oleh trader. Sering terjadi, kalau trader mendapat beberapa stops atau merugi beberapa hari berturut-turut, dengan probabilitas yang tinggi, trader akan merevisi strategi dan berusaha memperbaikinya, menyesuaikan strategi. Namun, ketahuilah bahwa ini hanya akan membawa hasil yang lebih buruk. Backtesting adalah fondasi Anda untuk menjadi seorang profesional. Backtesting memang proses yang membosankan, tetapi itu satu-satunya cara yang akan mengajari Anda esensi trading.
5. Kerugian adalah hal yang wajar
Rugi itu seperti barang habis pakai di mobil. Hal utama yang harus diingat adalah kerugian harus ada di dalam sistem dan tidak boleh melebihi batas risiko yang sudah ditetapkan. Akan lebih baik mengalami stops dari sistem daripada profit yang tidak sistematis, karena kasus yang kedua adalah trading berdasarkan intuisi yang sama saja dengan berjudi.
6. Jangan trading dengan emosional
Trading secara emosional adalah jalur cepat menuju kehancuran. Semua orang memahami hal ini, tetapi tetap saja trading secara emosional. Mengapa? Karena trading dengan emosi lebih mudah dijadikan sebagai pembenaran, terutama dalam mengambil keputusan trading. Meskipun Anda punya strategi menguntungkan yang sudah teruji secara historis, Anda akan mudah merugi uang karena satu momen yang emosional. Trading secara emosional sangat sulit untuk dihilangkan. Anda harus menerapkan metode yang komprehensif di sini, mulai dari merencanakan jam trading sampai melatih fisik dan jiwa.
7. Jangan trade berlebihan (overtrade)
Masalah lain yang dihadapi banyak trader. Pilihlah hanya trading dengan probabilitas tinggi dan rasio risiko/reward yang bagus. Kemampuan memilih ini butuh kesabaran besar. Jika Anda terus-menerus duduk di depan terminal sambil memperhatikan grafik, Anda akan mulai melihat deal yang sebenarnya tidak ada, dan juga jangan lupa menjaga kesehatan. Peringatan akan membantu Anda.
8. Jangan kebanyakan berpikir (overthink)
Walaupun terdengar seperti paradoks, jangan berpikir terlalu banyak ketika trading. Di saat trader mulai berpikir apakah perlu masuk ke trade, ia akan mulai ragu dan merasa insecure. Bagaimana cara menyelesaikan masalah ini? Dapatkan sinyal di sistem – Anda mengatur order trading order dan mengikuti deal sesuai rencana. Tidak ada sinyal – tidak ada deal. Jika tidak demikian, itu berarti Anda trading tidak secara sistematis atau melenceng dari strategi awal.
9. Perlakukan trading sebagai bisnis
Trading sama seperti bisnis lainnya dan Anda harus memperlakukannya demikian.
Jika ingin menjadi trader profesional, Anda harus mendedikasikan waktu dan uang yang cukup untuk trading.
10. Pilih pialang berkualitas.
Tidak perlu komentar lagi. Anda tahu harus ke mana.