Forex

Jul 4

5 menit baca

Peristiwa Ekonomi Utama di Trading Forex

Peristiwa Ekonomi Utama di Trading Forex

Trading forex mencakup kegiatan membeli dan menjual mata uang di pasar global. Berbagai acara ekonomi bisa berdampak secara signifikan terhadap nilai tukar mata uang dan menciptakan peluang bagi trader forex. Berikut beberapa acara ekonomi utama yang bisa menyebabkan kenaikan volatilitas tajam.

  • Pengumuman keputusan suku bunga bank sentral

Bank-bank sentral, seperti Federal Reserve (Fed) di Amerika Serikat, European Central Bank (ECB), Bank of Japan (BOJ), Bank of England (BoE), Bank of Canada (BoC), Reserve Bank of Australia (RBA), Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) secara berkala mengumumkan keputusan suku bunga mereka. Perubahan suku bunga memengaruhi nilai relatif mata uang, karena suku bunga lebih tinggi menarik investasi asing dan bisa memperkuat mata uang, sementara suku bunga yang lebih rendah bisa melemahkannya.

  • Laporan Nonfarm Payrolls (NFP)

Laporan NFP yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS atau Bureau of Labor Statistics berisi data jumlah pekerjaan yang tercipta atau dihapus dari sektor nonpertanian ekonomi AS. Laporan ini dirilis pada hari Jumat pertama setiap bulan dan mendapat perhatian sangat besar dari para trader forex karena bisa memengaruhi sentimen dan ekspektasi market tentang US dollar.

  • Laporan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)

PDB atau GDP mengukur kinerja ekonomi suatu negara. Trader forex mengamati laporan PDB karena berisi wawasan tentang kesehatan ekonomi negara dan prospek pertumbuhannya. Pertumbuhan PDB yang kuat bisa meengarah ke apresiasi mata uang, sementara pertumbuhan PDB lemah bisa mengakibatkan depresiasi mata uang.

  • Data inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa di level umum, yang efeknya mengurangi daya beli. Trader forex memonitor data inflasi, misalnya Consumer Price Index (CPI) atau Producer Price Index (PPI), karena bisa memengaruhi keputusan kebijakan moneter bank sentral. Inflasi lebih tinggi mungkin mendorong bank sentral menaikkan suku bunga, yang bisa memperkuat mata uangnya.

  • Intervensi bank sentral

Bank sentral terkadang mengintervensi pasar forex guna memengaruhi nilai mata uang negaranya. Intervensi ini bisa berdampak signifikan dan segera terhadap nilai tukar.

  • Pernyataan kebijakan moneter

Bank sentral mengeluarkan pernyataan rutin tentang garis besar posisi kebijakan moneternya dan menjadi wawasan rencana mendatang. Para trader forex menganalisis pernyataan-pernyataan ini untuk mencari petunjuk tentang kemungkinan perubahan suku bunga, program pelonggaran kuantitatif, atau langkah kebijakan lainnya yang bisa memengaruhi nilai mata uang.

  • Peristiwa geopolitik

Perkembangan politik, misalnya pemilu, perubahan kebijakan pemerintahan, ketegangan geopolitik, perang, dan sengketa dagang, bisa berdampak signifikan terhadap nilai tukar valuta. Trader forex mengikuti peristiwa-peristiwa ini dan menilai potensi dampaknya pada stabilitas ekonomi dan pandangan suatu negara atau kawasan.

  • Data Neraca Dagang

Laporan neraca dagang dan laporan lain terkait perdagangan, misalnya jumlah ekspor/impor, defisit dan surplur perdagangan, bisa memengaruhi mata uang suatu negara. Tingkat ekspor yang relatif lebih tinggi daripada impor bisa memperkuat mata uangnya, sementara jika tidak seimbang bisa menyebabkan depresiasi mata uang.

  • Pidato pejabat bank sentral

Pejabat bank sentral terkemuka, menteri keuangan, dan pemimpin pemerintahan sering kali berpidato yang bisa memengaruhi sentimen dan ekspektasi pasar. Trader forex memperhatikan pidato seperti ini karena menjadi wawasan mengenai keputusan kebijakan mendatang atau perkembangan ekonomi.

Anda juga bisa menyoroti peristiwa seperti kepercayaan konsumen, penjualan retail, level produksi industri, tingkat pengangguran, dan tingkat aktivitas bisnis (data PMI). Peristiwa-peristiwa ini juga penting dalam melakukan asesmen ekonomi tetapi dampaknya lebih kecil dibandingkan yang dijelaskan di atas.