Dalam dunia trading, proses pengambilan keputusan sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis yang dapat memengaruhi perilaku dan hasil trading. Salah satu fenomena yang diamati dalam trading adalah kecenderungan trader untuk menahan kerugian daripada mengumpulkan profit. Perilaku ini berakar pada berbagai bias kognitif dan respons emosional yang dapat menghambat kemampuan trader untuk mengoptimalkan kinerja trading mereka.
Hindari Kerugian
Salah satu alasan utama mengapa trader cenderung menahan kerugian daripada mengakumulasi profit adalah konsep penghindaran kerugian. Penghindaran kerugian mengacu pada kecenderungan psikologis bagi individu untuk mengalami rasa sakit akibat kerugian lebih akut daripada kesenangan dari keuntungan. Akibatnya, trader mungkin lebih cenderung mempertahankan posisi yang merugi, berharap posisi tersebut pada akhirnya akan berbalik arah daripada mengunci kerugian dan terus maju. Keengganan untuk menyadari kerugian ini dapat menyebabkan hilangnya peluang dan berdampak negatif pada kinerja trader secara keseluruhan.
Takut akan Penyesalan
Ketakutan akan penyesalan juga dapat secara signifikan mempengaruhi keengganan untuk menyadari kerugian. Trader mungkin ragu-ragu untuk menerima kerugian karena penyesalan yang diantisipasi karena membuat keputusan yang salah. Ketakutan ini dapat menyebabkan kelambanan, menyebabkan trader mempertahankan posisi yang merugi, berharap pasar akan berbalik arah, menghindari penyesalan karena mengakui kesalahan. Namun, perilaku ini dapat mencegah trader untuk mengurangi kerugian mereka lebih awal, yang mengarah ke konsekuensi negatif lebih lanjut.
Kekeliruan Biaya Tenggelam (Sunk Cost Fallacy)
Kekeliruan sunk cost adalah bias kognitif lain yang berkontribusi pada kecenderungan untuk membiarkan kerugian. Trader mungkin merasa terdorong untuk terus berinvestasi pada posisi yang merugi karena mereka telah menginvestasikan waktu, tenaga, dan modal yang signifikan. Kekeliruan ini dapat menyebabkan keengganan untuk keluar dari perdagangan yang merugi, karena pedagang berusaha untuk membenarkan keputusan mereka di masa lalu dan menghindari pengakuan bahwa sumber daya yang diinvestasikan tidak dapat diperbaiki. Akibatnya, trader dapat mempertahankan posisi yang merugi lebih lama dari yang seharusnya, sehingga menyebabkan kerugian yang lebih signifikan dari waktu ke waktu.
Keterikatan Emosional
Keterikatan emosional pada perdagangan atau aset juga dapat memengaruhi keputusan trader untuk menyelesaikan kerugian. Trader dapat mengembangkan hubungan emosional dengan posisi yang merugi, yang mengarah pada rasa kesetiaan atau keterikatan yang menghalangi kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang rasional dan objektif. Bias emosional ini dapat mencegah trader memotong kerugian mereka dan beralih ke peluang yang lebih menjanjikan.
Mengatasi Kecenderungan untuk Menahan Kerugian
Untuk mengatasi kecenderungan untuk menutup kerugian daripada mengakumulasi profit, trader harus mengembangkan kesadaran diri dan mengenali serta mengurangi bias psikologis ini. Menerapkan strategi manajemen risiko, seperti menetapkan perintah stop-loss dan mengikuti rasio risiko-hasil yang telah ditentukan, dapat membantu trader mengelola dan keluar dari posisi yang merugi secara proaktif. Selain itu, mengadopsi pendekatan yang disiplin dan sistematis untuk trading, berdasarkan analisis menyeluruh dan kepatuhan terhadap rencana trading, dapat membantu mengurangi pengaruh bias emosional dan kekeliruan kognitif.
Kesimpulan
Kecenderungan trader untuk menahan kerugian daripada mengakumulasi profit berakar kuat pada bias psikologis dan respons emosional. Dengan memahami dampak dari penghindaran kerugian, rasa takut akan penyesalan, kekeliruan biaya tenggelam, dan keterikatan emosional, para trader dapat bekerja untuk mengembangkan pendekatan yang lebih disiplin dan rasional dalam trading. Melalui kesadaran diri, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap rencana trading, trader dapat mengurangi dampak negatif dari bias-bias ini dan mengoptimalkan kinerja trading mereka.