Hari ini, mari kita membahas istilah “Market Liquidity” atau likuiditas pasar. Ada banyak definisi untuk istilah ini di web, tetapi penjelasannya sering kali rumit atau sulit dipahami.
Sederhananya: “Likuiditas = Uang”. Likuiditas pasar berarti semakin banyak uang tersedia di level harga tertentu, semakin likuid; dan sebaliknya. Biasanya, likuiditas dihitung berdasarkan volume trading tertunda (pending trade) saat ini di pasar. Trade tersebut adalah semua order tertunda/pending (limit dan stop) yang belum dieksekusi atau belum menemukan peserta kedua untuk transaksi tersebut.
Likuiditas tinggi terjadi ketika di setiap level harga, volume order counter begitu besar sampai-sampai harga sulit bergerak ke arah mana pun. Likuiditas rendah adalah ketika volume hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada order counter di berbagai level harga. Jika demikian, harga bisa bergerak dengan cepat dan impulsif sampai menemukan likuiditas yang cukup untuk counter memberhentikan pergerakan ini.
Sebelum lanjut ke contoh, penting untuk diingat bahwa order (stop) pasar hanya dieksekusi terhadap order limit di pasar uang.
Nah, sekarang kita bahas contohnya.
Katakanlah, ada trader yang ingin membeli sepuluh lot pasangan EUR/USD sebanyak 1.0000. Trader mengeklik tombol Beli, lalu order ini mulai mencari order counter (order batas jual/sell limit order) yang memenuhi volume tersebut. Pembeli harus menemukan penjual agar transaksi dapat terjadi, sebagaimana halnya di kehidupan nyata. Namun, katakanlah hanya ada sell limit order sebanyak lima lot di harga 1.0000. Di harga 1.0001 hanya ada tiga lot dan dua lot lainnya di harga 1.0002. Akhirnya, harga EUR/USD akan loncat dari 1.0000 ke 1.0002, yang memperparah harga masuk rata-rata (average entry price) si pembeli. Inilah alasan mengapa trade bisa mengalami “slide” di pasar. Slippage terjadi hanya pada order pasar ketika order counter-limit tidak bisa memenuhi volume dari order pasar. Oleh karena itu harga bergerak ke level berikutnya dan lebih jauh lagi sampai order pasar sepenuhnya terpenuhi.
Mengapa trader perlu memahami likuiditas pasar?
Likuiditas pasar penting karena beberapa hal, tetapi yang utama adalah karena memengaruhi seberapa cepat dan akurat Anda bisa membuka dan menutup posisi. Inilah alasan mengapa penting memperdagangkan instrumen dengan likuiditas cukup dan menghindari instrumen dengan likuiditas rendah.
Sebelum berita penting dirilis (pernyataan FOMC, Nonfarm Payrolls, Consumer Price Index, keputusan tentang suku bunga, dst.), algoritma trading market-maker menghilangkan sebagian besar batas/limit order, baik untuk beli maupun jual. Ini alasannya mengapa volume baru yang kecil di pasar bisa menyebabkan pergeseran harga signifikan pada saat ini. Hal ini terjadi karena likuiditas tidak cukup di level harga terdekat. Dengan kata lain, likuiditas rendah menyebabkan volatilitas tinggi dan sebaliknya; likuiditas tinggi menyebabkan volatilitas rendah di pasar.
Pasar uang bersifat langsung/live dan terjadi berkat likuiditas baru. Sebagai aturan, likuiditas baru berada di belakang titik harga ekstrem (sesi trading tinggi/rendah, hari, minggu, atau bulan). Ada banyak likuiditas di belakang equal tops atau bottoms (double/triple bottom). Inilah alasan utama pasar cenderung bergerak ke titik-titik harga tersebut.
Selamat trading.