Resesi punya daur dan berulang karena aktivitas ekonomi cenderung mengikuti pola ekspansi dan kontraksi. Ekonomi melalui fase-fase pertumbuhan dan penurunan, yang dikenal sebagai siklus bisnis, dengan ciri-ciri fluktuasi aktivitas ekonomi.
Aktivitas ekonomi yang meningkat, ekspansi usaha, dan pertumbuhan tenaga kerja adalah ciri-ciri tahap ekspansi dalam siklus bisnis. Peningkatan investasi, produktivitas, dan pengeluaran konsumen sering kali terjadi selama masa ini. Akan tetapi, ketika ekonomi memuncak, bisnis makin sulit mengikuti kecepatan pertumbuhan dan ekspansi, yang menyebabkan aktivitas ekonomi bisa melambat.
Pada akhirnya, ekonomi mencapai titik kontraksi, menandai awal resesi. Dalam fase ini, aktivitas ekonomi menurun, bisnis mungkin memberhentikan karyawan, serta menurunnya pengeluaran konsumen dan investasi. Fase ini bisa berlangsung selama beberapa bulan bahkan tahun, sampai ekonomi mencapai titik terendah, lalu mulai pulih dan memasuki fase ekspansi baru.
Ada banyak faktor yang berperan dalam siklus alami resesi:
- Pengeluaran konsumen, investasi, dan produksi adalah tiga pendorong utama aktivitas ekonomi yang dipengaruhi banyak hal, termasuk perubahan kebijakan pemerintah, kejutan eksternal, dan kemajuan teknologi.
- Ekonomi global saling terkait: Dalam globalisasi ekonomi, aktivitas ekonomi saling terkait, kejutan ekonomi di satu negara atau kawasan bisa cepat menyebar ke negara dan kawasan lain, yang berpengaruh pada resesi global.
- Dampak kebijakan moneter dan fiskal: Bank sentral dan pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk merangsang pertunbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi. Akan tetapi, kebijakan-kebijakan tersebut juga bisa memengaruhi siklus alami resesi dengan memengaruhi sikus bisnis dan aktivitas ekonomi.
Namun, harus dicatat bahwa meskipun resesi merupakan bagian siklus bisnis yang tidak bisa dihindari, para pembuat kebijakan dan bisnis bisa mengambil langkah untuk memitigasi dampaknya dan mendorong pertumbuhan ekonomi.