Pembelajaran

Jul 4

3 menit baca

Apa Saja Tanda-tanda Awal Akan Terjadi Resesi?

Apa Saja Tanda-tanda Awal Akan Terjadi Resesi?

Resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang berlangsung selama periode cukup panjang. Biasanya dicirikan dengan PDB (GDP, Gross Domestic Product) mengalami kontraksi, level pengangguran meningkat drastis, serta pengeluaran dan investasi konsumen menurun.

Resesi bisa disebabkan berbagai faktor, termasuk kejutan eksternal seperti bencana alam atau pandemi, perubahan kebijakan pemerintah, dan pergeseran tingkat kepercayaan konsumen atau bisnis. Ini merupakan bagian normal dalam siklus bisnis, yang dicirikan dengan periode ekspansi ekonomi lalu diikuti periode kontraksi.

Ada beberapa tanda-tanda awal yang bisa mengindikasikan resesi akan terjadi:

  • Pertumbuhan ekonomi melambat. Pertumbuhan ekonomi cenderung melambat di bulan-bulan menjelang resesi terjadi. Ini bisa dilihat dalam bentuk menurunnya pertumbuhan PDB dan perlambatan produksi industri.
  • Inverted Yield Curve (Kurva Imbal Hasil Terbalik). Situasi ketika obligasi yang jangka waktunya lebih pendek mulai memberi imbal hasil lebih besar daripada yang jangkanya lebih panjang disebut inversion of the yield curve atau pembalikan kurva imbal hasil. Secara statistik, setiap kali imbal hasil 2 tahunan lebih besar daripada imbal hasil 10 tahunan, akan diikuti resesi untuk jangka waktu tertentu.
  • Pasar tenaga kerja menurun. Tingkat pengangguran meningkat, khususnya di sektor-sektor kunci, seperti manufaktur dan konstruksi, bisa menjadi tanda awal akan terjadinya resesi.
  • Kepercayaan Bisnis.. Menurunnya kepercayaan bisnis bisa menjadi indikator awal akan terjadinya resesi. Ini bisa dilihat dalam bentuk menurunnya investasi bisnis, menurunnya pendirian bisnis baru, dan penurunan dalam survei kepercayaan bisnis.
  • Kepercayaan Konsumen. Menurunnya kepercayaan konsumen juga bisa menjadi pertanda awal akan terjadinya resesi. Ini bisa dilihat dalam bentuk menurunnya pengeluaran konsumen, menurunnya penjualan retail, dan penurunan dalam survei kepercayaan konsumen.
  • Volatilitas Bursa Efek. Bursa efek cenderung volatil di bulan-bulan menjelang resesi terjadi. Ini bisa dilihat dalam bentuk menurunnya harga saham, menurunnya volatilitas market, dan menurunnya volume trading.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi sejumlah faktor yang rumit. Tidak memungkinkan untuk menentukan akan terjadi resesi hanya dengan satu faktor. Maka situasi ekonomi sebagai kesatuan selalu layak dianalisis.