Trading forex menawarkan sangat banyak peluang dan cara beroperasi di market yang dipilih trader bisa sangat berdampak terhadap hasil. Perdebatan umum di kalangan trader biasanya seputar lebih baik trade dengan siapa — firma trading proprietary (prop firm) atau pialang forex tradisional. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, dan memahami hal ini bisa membantu trader memutuskan jalur mana yang lebih cocok untuk gol dan gaya trading-nya.
Apa Itu Firma Forex Proprietary dan Pialang Forex?
Sebelum kita membedah pro dan con, kita bahas dulu apa itu firma proprietary dan pialang forex.
Firma Prop Forex: Firma-firma ini memberi trader akses ke modal firma untuk trading. Trader memakai uang firma, bukan uangnya sendiri, dan sering mensyaratkan lulus tes kualifikasi atau penilaian untuk menunjukkan kemampuan trading-nya. Sebaliknya, firma mendapat bagian dari profit.
Pialang Forex: Pialang forex bertindak sebagai perantara yang memfasilitasi trader retail untuk membeli dan menjual mata uang. Trader membuka akun di perusahaan pialang, mendepositkan dana, dan trade langsung di market forex. Tanggung jawab atas profit atau rugi sepenuhnya terletak pada trader.
Pro dan Con Perusahaan Prop
Pro
1. Akses ke modal besar
Firma prop menawarkan daya beli signifikan bagi trader, berkisar dari puluhan ribu sampai jutaan dollar. Ini memungkinkan trader menghasilkan profit lebih substansial daripada akun pribadi dengan dana kecil. Peningkatan modal bisa membantu trader menerapkan teknik manajemen risiko lebih bagus tanpa terbatasi saldo kecil.
2. Risiko terbatas untuk dana pribadi
Karena trader memakai modal firma, risiko terhadap dana mereka sendiri menjadi sangat menurun. Meski sebagian firma mensyaratkan biaya untuk tahap penilaian, jumlahnya biasanya jauh lebih kecil dibandingkan mendanai sendiri akun trading Anda. Hal ini bisa bermanfaat bagi trader yang tidak punya dana sendiri yang mencukupi untuk trading.
3. Program dan mentoring trading terstruktur
Banyak firma proprietary menawarkan program trading terstruktur, sumber daya edukasi, dan mentoring. Program-program ini mengakselerasi kurva pembelajaran dan membantu trader mengasah strategi. Keberhasilan firma sering tergantung pada kinerja trader, yang menjadi insentif firma untuk menyediakan dukungan yang cukup.
4. Insentif Pembagian Profit
Trader seringnya bisa mendapat profit dalam persentase besar dan sebagian firma menawarkan profit sharing sampai 80% atau 90%. Ini bisa menjadi opsi menarik bagi trader berpengalaman yang ingin memaksimalkan potensi penghasilan tanpa menginvestasikan modal pribadi dalam jumlah besar.
Kontra
1. Proses evaluasi ketat
Untuk memenuhi syarat trading di firma proprietary, trader harus menjalani tahap evaluasi yang ketat. Tahap ini biasanya mencakup target profit ketat dan limit drawdown, yang bisa jadi sulit dipenuhi oleh sebagian trader. Gagal lulus penilaian bisa mengakibatkan biaya penilaian hangus.
2. Profit sharing
Walaupun trader mendapat sebagian besar profit, trader tidak 100% mendapat penghasilannya. Model profit sharing ini bisa dilihat sebagai kekurangan bagi trader yang lebih suka mendapat keseluruhan profitnya.
3. Peraturan trading ketat
Firma prop mungkin punya peraturan seperti drawdown maksimum harian, stop loss wajib, atau pembatasan trading akhir pekan. Aturan-aturan ini bisa membatasi strategi dan fleksibilitas trader, yang mungkin tidak cocok untuk semua gaya trading.
4. Biaya bulanan atau biaya penilaian
Banyak firma proprietary yang mengenakan biaya proses evaluasi di awal, berkisar dari $100 sampai $1,000, tergantung ukuran akun. Dalam sebagian besar kasus, trader mungkin juga akan dikenakan biaya bulanan untuk mengakses modal firma, yang memperbesar biaya trading.
Pro dan Con Broker Forex
Pro
1. Kendali penuh atas trading
Ketika trading dengan pialang forex, trader punya otonomi penuh dalam mengambil keputusan trading. Tidak ada pembatasan untuk strategi trading, drawdown, atau instrumen, memungkinkan trader mengimplementasikan strategi yang dipandang cocok.
2. Tidak ada profit sharing
Semua profit yang dihasilkan dari trading di perusahaan broker sepenuhnya milik trader. Tidak perlu berbagi profit dengan perusahaan, yang bisa menarik trader yang percaya diri yang lebih memilih mendapatkan keseluruhan profit.
3. Tipe-tipe akun dan opsi leverage
Broker Forex menawarkan berbagai tipe akun untuk beragam trader, mulai dari akun micro bagi pemula sampai akun premium ECN bagi trader berpengalaman. Selain itu, pialang biasanya menyediakan berbagai pilihan leverage, memungkinkan trader memilih leverage yang cocok dengan toleransi risikonya.
4. Biaya lebih rendah bagi trader frekuensi tinggi
Bagi trader dengan frekuensi trading yang tinggi, trading dengan broker bisa jadi lebih hemat biaya karena tidak ada biaya evaluasi atau biaya akses modal yang terus berjalan. Biaya biasanya terbatas pada spread dan komisi, yang bisa jadi relatif lebih rendah tergantung pialang.
Kontra
1. Risiko atas dana pribadi
Ketika trading di broker forex, trader memakai modalnya sendiri. Ini berarti trader bisa kehilangan uang yang sudah didepositkan, yang bisa menjadi risiko signifikan bagi pemula atau trader yang kurang berpengalaman.
2. Pembatasan modal
Trader retail yang memakai broker mungkin tidak punya akses ke level modal yang sama dengan yang ditawarkan firma proprietary. Ini bisa membatasi potensi profit dan menyulitkan memperbesar operasional trading.
3. Kurangnya dukungan terstruktur
Broker Forex biasanya tidak menyediakan pelatihan atau mentoring terstruktur, berbeda dengan firma proprietary. Trader harus lebih mandiri, mencari sendiri sumber info edukasi, dan mengembangkan strategi sendiri.
Kesimpulan
Pada akhirnya, tidak ada satu jawaban yang cocok untuk semua orang. Trader harus mengevaluasi situasi finansial, toleransi risiko, dan gol trading untuk menentukan opsi mana yang paling cocok dengan tujuannya. Firma proprietary bisa jadi pilihan yang lebih bagus kalau Anda mencari akses ke modal besar yang mengurangi risiko pribadi dan dukungan terstruktur. Akan tetapi, trading dengan broker forex mungkin opsi yang lebih bagus kalau Anda lebih suka punya kendali penuh atas trading, mendapat keseluruhan profit, dan punya modal untuk menanggung risiko.
Banyak trader yang bahkan memadukan kedua pendekatan, trading dengan firma proprietary sambil tetap memiliki akun pribadi di perusahaan broker untuk mendiversifikasi pengalaman trading dan arus pendapatan.