Memahami konsep overbought (terlalu banyak dibeli) dan oversold (terlalu banyak dijual) merupakan hal krusial bagi trader, karena memberi wawasan tentang potensi kondisi market dan pembalikan harga. Berikut ini arti dari istilah-istilah tersebut dan implikasinya bagi trader:

Overbought

Ketika aset finansial dianggap overbought (terlalu banyak dibeli), harganya naik secara tajam dan cepat, menggiring ke situasi yang mana aset mungkin diperdagangkan di level tinggi tanpa justifikasi berdasarkan indikator fundamental atau teknikal. Dalam analisis teknikal, kondisi overbought sering dikenali dengan indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI), MACD, Moving Average, Stochastic Oscillator, atau Williams %R.

Implikasi bagi Trader:

Trader mengartikan kondisi overbought sebagai sinyal potensi bahwa harga aset mungkin akan mengalami pullback atau koreksi. Ini bisa mengindikasikan tekanan beli sudah berlebihan/eksesif dan harga aset mungkin bergerak ke bawah/downward.

Oversold

Sebaliknya, saat aset finansial dianggap oversold (terlalu banyak dijual), harganya turun secara tajam dan cepat, membawa ke situasi yang mana aset mungkin diperdagangkan di level rendah tanpa justifikasi berdasarkan indikator fundamental atau teknikal.

Implikasi bagi Trader:

Trader mengartikan kondisi oversold sebagai sinyal potensi bahwa harga aset mungkin akan mengalami rebound atau rally. Ini bisa mengindikasikan tekanan jual yang berlebihan/eksesif dan harga aset mungkin rentan bergerak ke atas/upward.

Artinya Bagi Trader

Bagi trader, memahami kondisi overbought dan oversold bisa memberi wawasan berharga untuk mengambil keputusan trading. Mengenali kondisi overbought dan oversold bisa membantu trader menentukan waktu masuk dan keluar dengan lebih efektif, berpotensi menangkap peluang untuk beli di harga rendah dan jual di harga tinggi, atau sebaliknya. Kondisi overbought dan oversold bisa bertindak sebagai sinyal konfirmasi untuk potensi pembalikan tren, membantu trader menilai kekuatan tren saat ini. Mengakui adanya kondisi overbought dan oversold bisa membantu trader mengelola risiko dengan menyediakan indikasi potensi pembalikan harga dan pergeseran sentimen market.

Bagaimana cara menentukan overbought dan oversold menggunakan indikator teknikal RSI?

Tradisionalnya, RSI dianggap mengindikasikan kondisi overbought saat nilainya lebih dari 70. Ini menunjukkan bahwa harga naik dengan cepat dan mungkin akan mengalami potensi pembalikan atau pullback. Sebaliknya, RSI dianggap mengindikasikan kondisi oversold saat nilainya jatuh di bawah 30. Ini menunjukkan bahwa harga turun secara cepat dan mungkin akan mengalami potensi pembalikan atau rally.

Divergence bisa dipakai sebagai sinyal tambahan yang meningkatkan kemungkinan koreksi atau pembalikan saat level overbought atau oversold tercapai. Namun untuk sinyal, harga harus meninggalkan zona overbought/oversold.

Dalam contoh di bawah, Anda bisa melihat harga oversold + divergence dan harga overbought + divergence.

What Does Overbought and Oversold Mean for Traders?

Bagaimana cara menentukan overbought dan oversold menggunakan Moving Average?

Saat memakai moving average, harga overbought atau oversold ditentukan saat harga sangat melenceng dari garis tengah. Anda bisa melihat secara historis berapa banyak harga melenceng dari garis rata-rata untuk memahami dengan baik kapan harga mungkin kembali ke moving average, yang pada dasarnya adalah harga wajar/fair.

What Does Overbought and Oversold Mean for Traders?

Contohnya dalam contoh di bawah ini, saat harga WTI berdeviasi/melenceng dari garis tengah lebih dari 200 pips, kemungkinan terjadi koreksi meningkat secara dramatis.

Intinya, memahami kondisi overbought dan oversold merupakan hal esensial bagi trader, karena memberi wawasan mengenai potensi pembalikan market, menentukan waktu entri dan exit, mengonfirmasi tren, dan mengelola risiko. Trader sering mengombinasikan indikator teknikal, pola chart, dan analisis fundamental untuk mengambil keputusan yang bagus berdasarkan informasi. Kondisi overbought dan oversold hanyalah satu aspek dari strategi trading yang komprehensif dan harus dipertimbangkan dalam konteks market lebih luas.