Indeks

Okt 24

6 menit baca

Apa Itu Indeks US500 dan Bagaimana Terbentuknya?

Apa Itu Indeks US500 dan Bagaimana Terbentuknya?

Indeks US500, yang juga dikenal sebagai indeks S&P 500, adalah indeks bursa efek yang banyak diikuti yang berisi kinerja 500 perusahaan bermodal besar yang terdaftar di bursa-bursa efek AS. Indeks ini salah satu tolok ukur yang paling umum digunakan guna mengetahui kesehatan dan kinerja keseluruhan bursa saham AS.

Indeks S&P 500 dikelola oleh S&P Dow Jones Indices, salah satu divisi dari S&P Global. Indeks ini dibentuk menggunakan metodologi pembobotan kapitalisasi market, yang berarti bobot setiap perusahaan di indeks didasarkan pada total nilai marketnya. Kapitalisasi market dihitung dengan mengalikan harga saham perusahaan dengan jumlah total saham outstanding. Pendekatan ini membuat perusahaan lebih besar menjadi lebih penting, karena nilai marketnya punya dampak lebih besar pada pergerakan indeks.

Proses pembentukan indeks S&P 500 terdiri dari beberapa langkah:

  1. Kriteria Kelayakan. S&P 500 mencakup perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria kelayakan. Kriteria-kriteria ini biasanya mencakup berpusat di Amerika Serikat, kapitalisasi market di atas ambang tertentu, punya likuiditas yang cukup, dan memenuhi persyaratan viabilitas finansial tertentu.
  2. Proses Seleksi. Komite indeks di S&P Dow Jones Indices meninjau perusahaan-perusahaan yang memenuhi syarat dan memilih 500 perusahaan sebagai sampel perwakilan yang paling mencerminkan keseluruhan bursa efek AS. Seleksi ini bertujuan untuk mencakup berbagai sektor dan industri sesuai proporsinya dalam tingkat kepentingan ekonomi.
  3. Metodologi Pembobotan. Setelah proses seleksi, bobot setiap perusahaan di indeks ditentukan berdasarkan kapitalisasi market perusahaan tersebut. Semakin besar kapitalisasi market perusahaan, semakin tinggi bobotnya di indeks. Ini menjamin kinerja perusahaan-perusahaan lebih besar punya pengaruh lebih besar pada indeks.
  4. Rebalancing (Penyeimbangan Ulang) Berkala. Indeks S&P 500 diseimbangkan olang secara berkala untuk menjaga keterwakilan dan mencerminkan perusahaan di market. Rebalancing atau penyeimbangan olang biasanya dilakukan setiap kuartal, meski penyesuaian lain juga mungkin dilakukan jika perlu. Selama rebalancing, mungkin ada penambahan atau pengurangan perusahaan dari indeks berdasarkan perubahan nilai market atau kelayakannya.

Indeks US500 memberi para investor dan pelaku market pandangan yang luas dan terdiversifikasi mengenai kinerja bursa efek AS. Indeks ini berperan sebagai tolok ukur untuk mengukur imbal hasil portofolio investasi, mengevaluasi kinerja mutual funds dan exchange-traded funds (ETFs), serta menganalisis kesehatan menyeluruh ekonomi AS.

Harga indeks US500 Index (S&P 500) tergantung pada berbagai faktor ekonomi dan Perusahaan, yang memengaruhi market dan saham perusahaan-perusahaan di indeks.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga US 500:

  • Indikator Makroekonomi. Indikator ekonomi sepertu pertumbuhan GDP, inflasi, pengangguran, dan suku bunga bisa berdampak signifikan terhadap harga indeks. Data pertumbuhan ekonomi yang positif dan tingkat pengangguran rendah bisa membuat harga US500 menjadi lebih tinggi, sementara data negatif bisa menyebabkan harga turun. Keputusan dan komentar dari bank sentral AS (Fed) mengenai suku bunga dan kebijakan moneter mungkin berpengaruh pada harga US500. Penurunan suku bunga biasanya mendongkrak harga saham, sementara kenaikan suku bunga bisa menyebabkan harga turun.
  • Penghasilan Korporat. Hasil finansial perusahaan di indeks adalah faktor penting yang memengaruhi harga US500. Laporan penghasilan dan pertumbuhan korporat yang positif bisa mendorong indeks naik, sementara laporan negatif bisa menyebabkan harga turun.
  • Peristiwa Geopolitik. Peristiwa politik dan ekonomi global seperti perang dagang, konflik, pemilu, dan perubahan legislatif bisa memengaruhi harga US500. Ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam aspek geopolitik bisa menyebabkan fluktuasi di market dan memengaruhi harga indeks.
  • Faktor-Faktor Internasional. Peristiwa ekonomi dunia, seperti krisis global, perubahan nilai tukar valas, dan kesepakatan dagang, bisa berpengaruh pada harga US500. Perkembangan di market global bisa menciptakan reaksi di pasar AS dan memengaruhi harga indeks.
  • Analisis Teknikal dan Tren. Analisis teknikal yang dasarnya adalah mempelajari chart dan indikator seperti moving average dan volume trading juga bisa memengaruhi harga US500. Tren dan level support/resistance bisa menjadi faktor penting yang dipertimbangkan trader dan investor saat mengambil keputusan.

Per 21 September 2023, berikut ini 20 konstituen terbesar indeks S&P 500 berdasarkan bobot:

  1. Apple (AAPL): 7.05%
  2. Microsoft (MSFT): 6.54%
  3. Amazon (AMZN): 3.24%
  4. NVIDIA (NVDA): 2.79%
  5. Alphabet Class A (GOOGL): 2.13%
  6. Tesla (TSLA): 1.95%
  7. Alphabet Class C (GOOG): 1.83%
  8. Berkshire Hathaway (BRK.B): 1.83%
  9. Meta (META), formerly Facebook, Class A: 1.81%
  10. UnitedHealth Group (UNH): 1.28%
  11. Exxon Mobil (XOM): 1.27%
  12. Eli Lilly (LLY): 1.21%
  13. JPMorgan Chase (JPM): 1.18%
  14. Johnson & Johnson (JNJ): 1.07%
  15. Visa Class A (V): 1.05%
  16. Procter & Gamble (PG): 0.99%
  17. Mastercard Class A (MA): 0.93%
  18. Broadcom (AVGO): 0.92%
  19. Home Depot (HD): 0.85%
  20. Chevron Corporation (CVX): 0.81%.

Penting untuk diketahui bahwa harga US500 merupakan hasil dari kombinasi kompleks dari semua faktor ini dan bisa berubah sesuai perubahan di lingkungan ekonomi dan korporat.